Mengetahui Kisah Kedekatan Sultan Alauddin Ri'ayat Syah Al-Kahar Dengan Kesultanan Ottoman
Jakarta - Alauddin Ri'ayat Syah al-Kahar adalah Sultan Aceh ketiga yang memerintah dari tahun 1537 - 1568 M. Dirinya berkuasa setelah Sultan Ali Mughayat Syah (1514 - 1528 M) dan Sultan Salahuddin (1528 - 1537 M).
Alauddin
Ri'ayat Syah al-Kahar disebut sebagai salah satu penguasa terkuat dalam
sejarah Kesultanan Aceh. Pada masanya, kekuasaan yang dimulai oleh
ayahnya berhasil diperkuat. Selain itu, Sultan Aceh yang berhasil
menjalin hubungan diplomatik dengan Kesultanan Turki Ottoman adalah
Alauddin Ri'ayat Syah al-Kahar.
Awal kepemimpinan
Pada masa Sultan Ali Mughayat Syah (Sultan Aceh Pertama), Kesultanan Aceh mulai melakukan perlawanan terhadap Portugis. Sepeninggalnya, tahta jatuh ke anak tertuanya, Sultan Salahuddin, di
mana perlawanan Aceh terhadap Portugis mulai berkurang, bahkan hampir
kalah.
Menyadari situasi tersebut, Alauddin Ri'ayat Syah al-Kahar merebut tahta dari sang kakak dan memproklamirkan diri sebagai Sultan Aceh selanjutnya. Setelah resmi menjabat sebagai Sultan Aceh, Alauddin Ri'ayat Syah al-Kahar langsung mengerahkan armada perangnya untuk melawan Portugis di Malaka.
Hubungan dengan Kesultanan Turki Ottoman
Untuk melawan Portugis, Alauddin Ri'ayat Syah al-Kahar juga mengirim utusannya ke Turki dengan membawa berbagai hadiah. Utusan ini diminta menemui Sultan Sulaiman Agung dan memohon bantuan untuk melawan Portugis yang telah memblokade para pedagang di Samudera Hindia.
Sultan Turki Ottoman segera menjawab permintaan Sultan Aceh dengan mengirimkan ahli pembuat senjata dan prajurit untuk menghadapi Portugis. Bantuan tersebut menjadi bukti bahwa Kesultanan Aceh dan Turki Ottoman memiliki sebuah hubungan diplomatik yang baik.
Bukti lain yang
menguatkan hubungan antara Kesultanan Aceh dan Kesultanan Turki adalah
ditemukannya ratusan koin emas di Desa Gampong Pande, Aceh. Koin-koin
tersebut bertuliskan nama Sultan Alauddin Ri'ayat Syah al-Kahar
berdampingan dengan Sultan Sulaiman I (Sultan Turki).
Ekspansi wilayah
Sultan Alauddin Ri'ayat Syah al-Kahar merupakan Sultan Aceh pertama yang
melakukan penyerangan terhadap kerajaan-kerajaan yang ada di
Semenanjung Melayu. Penyerangan tersebut dilakukan sebagai bentuk perlawanan terhadap
Portugis.
Ekspansi yang dilakukan Sultan Alauddin Ri'ayat Syah al-Kahar tidak hanya menyasar daerah pesisir pantai, tapi juga ke daerah pedalaman di sebelah utara Pulau Sumatera. Kesultanan Aceh juga melakukan perluasaan ke wilayah pantai timur Sumatera hingga berhasil menduduki daerah Kerajaan Aru.
Setelah berhasil menguasai Kerajaan Aru,
Sultan Alauddin Ri'ayat Syah al-Kahar mengerahkan pasukannya ke daerah
pedalaman Batak, yang saat itu didominasi oleh pemeluk Agama Hindu.
Meskipun Sultan Alauddin Ri'ayat Syah al-Kahar sebenarnya tidak berhasil
secara militer melawan Portugis di Melaka, pemerintahannya berhasil
membuat nama Aceh menjadi sangat disegani.
Akhir hidup
Sultan Alauddin Ri'ayat Syah al-Kahar wafat pada 28 September 1571,
terlihat dari prasasti di kuburannya. Dirinya kemudian digantikan oleh
putranya, Sultan Ali Ri'ayat Syah I.
Komentar
Posting Komentar