Indonesia Sudah Memasuki Era Hp 5G Berikut Beberapa Ulasannya
Jakarta - Komersialisasi perdana jaringan 5G di Indonesia, menandai age baru persaingan industri HP dalam negeri. Dengan resminya web 5G secara komersil, supplier HP di Indonesia tak lagi kesulitan dalam memasarkan perangkat mereka yang telah kompatibel dengan jaringan tersebut.
Berbagai vendor HP memang telah memasarkan smartphone 5G di Indonesia sejak tahun lalu. Namun, sebelum secara resmi dikomersialkan oleh Telkomsel pada Kamis (27/5), fitur tersebut terasa jauh dari konsumen yang belum pernah merasakan manfaatnya di Indonesia.
Pada gilirannya, smart device 5G dipandang kurang lebih sama dengan perangkat lain yang masih memakai 4G LTE.
Kondisi tersebut bakal berubah sejak Telkomsel merilis secara resmi jaringan 5G di Indonesia, menurut pengamat. Komersialisasi jaringan internet mobile generasi kelima itu akan membuat konsumen antusias dengan daya tarik HP 5G.
" Seperti fenomena yang terjadi di worldwide, di negara-negara yang sudah deploy jaringan 5G, permintaan akan smartphone 5G meningkat," kata pengamat industri device, Lucky Sebastian.
Lucky menambahkan, sekarang konektivitas 5G tidak hanya berada di mobile phone kelas atas atau flagship. Kemampuan akses 5G juga sudah sampai di HP mid-range harga Rp 3 jutaan.
Di Indonesia, HP 5G termurah saat ini dipegang oleh Oppo A74 5G yang dibanderol dengan harga Rp 3,7 juta. Di kelas menengah, ada pula Samsung A32 5G, Vivo V21 5G, dan Oppo Reno 5 5G yang kompatibel dengan jaringan tersebut.
Dengan pilihan harga yang lebih terjangkau, permintaan HP 5G diprediksi bakal meningkat, kendati cakupan 5G masih terbatas di Indonesia.
" Maka (HP 5G di) Indonesia pun permintaannya akan naik, karena orang kita gemar bersiap-siap. Beli sekarang, nanti siapa tahu dalam waktu dekat jaringan 5G masuk ke area mereka, sudah siap," kata Lucky.
Analisis serupa juga disampaikan oleh IDC Indonesia. Firma riset pasar itu menjelaskan, total market share smartphone 5G diperkirakan akan mencapai 5 persen dari total pengiriman mobile phone selama satu tahun di Indonesia pada 2021.
" Jumlahnya akan meningkat secara eksponensial hingga tahun 2025 nanti diperkirakan mencapai 46% market share, dengan CAGR sebesar 179%," kata IDC Indonesia.
" Mengenai strategi ke depannya, para supplier smartphone akan berlomba-lomba untuk menawarkan produknya dengan harga yang lebih terjangkau, di mana pada saat ini smart device 5G masih di dominasi oleh mobile phone di kelas High-End," sambung mereka.
Selain aspek cakupan, jaringan 5G perdana dari Telkomsel juga hanya berjalan di pita frekuensi n40 (2,3 GHz).
Ditambah dengan ketidakpastian pita frekuensi yang bakal dipakai untuk 5G di Indonesia, dan peluncurannya yang terasa tiba-tiba pada bulan Mei ini, ada beberapa vendor HP yang perangkatnya tidak kompatibel dengan jaringan itu.
" Vendor selama ini juga masih mengira-ngira, di frekuensi berapa jaringan 5G Indonesia akan digelar, karena Kominfo tidak me-release aturannya. Dan yang terjadi sekarang adalah release 5G dadakan," kata Lucky.
" Jadinya wajar tidak semua brand name siap dengan band n40 atau 2.3 GHz ini, apalagi band ini bukan band umum yang banyak digunakan di dunia untuk jaringan 5G," sambungnya.
Dampak ketidakpastian tersebut dirasakan oleh Xiaomi dan Realme. Semua HP 5G dari kedua supplier tersebut tidak kompatibel dengan 5G tahap awal dari Telkomsel yang berjalan di band n40.
Untuk itu, Fortunate menjelaskan bahwa "pasti brand akan mengikuti frekuensi jaringan yang tersedia, perangkat berikutnya akan segera memiliki band yang sesuai."
Dalam kasus Xiaomi, perusahaan menjelaskan kalau mereka akan menyediakan HP 5G yang kompatibel dengan band n40.
"Ke depannya, Xiaomi akan terus menghadirkan rangkaian produk yang dapat mendukung jaringan 5G dengan pita jaringan yang lebih bervariasi, termasuk n40," kata Stephanie Sicilia, Head of PR Xiaomi Indonesia.
Berbagai vendor HP memang telah memasarkan smartphone 5G di Indonesia sejak tahun lalu. Namun, sebelum secara resmi dikomersialkan oleh Telkomsel pada Kamis (27/5), fitur tersebut terasa jauh dari konsumen yang belum pernah merasakan manfaatnya di Indonesia.
Pada gilirannya, smart device 5G dipandang kurang lebih sama dengan perangkat lain yang masih memakai 4G LTE.
Kondisi tersebut bakal berubah sejak Telkomsel merilis secara resmi jaringan 5G di Indonesia, menurut pengamat. Komersialisasi jaringan internet mobile generasi kelima itu akan membuat konsumen antusias dengan daya tarik HP 5G.
" Seperti fenomena yang terjadi di worldwide, di negara-negara yang sudah deploy jaringan 5G, permintaan akan smartphone 5G meningkat," kata pengamat industri device, Lucky Sebastian.
Lucky menambahkan, sekarang konektivitas 5G tidak hanya berada di mobile phone kelas atas atau flagship. Kemampuan akses 5G juga sudah sampai di HP mid-range harga Rp 3 jutaan.
Di Indonesia, HP 5G termurah saat ini dipegang oleh Oppo A74 5G yang dibanderol dengan harga Rp 3,7 juta. Di kelas menengah, ada pula Samsung A32 5G, Vivo V21 5G, dan Oppo Reno 5 5G yang kompatibel dengan jaringan tersebut.
Dengan pilihan harga yang lebih terjangkau, permintaan HP 5G diprediksi bakal meningkat, kendati cakupan 5G masih terbatas di Indonesia.
" Maka (HP 5G di) Indonesia pun permintaannya akan naik, karena orang kita gemar bersiap-siap. Beli sekarang, nanti siapa tahu dalam waktu dekat jaringan 5G masuk ke area mereka, sudah siap," kata Lucky.
Analisis serupa juga disampaikan oleh IDC Indonesia. Firma riset pasar itu menjelaskan, total market share smartphone 5G diperkirakan akan mencapai 5 persen dari total pengiriman mobile phone selama satu tahun di Indonesia pada 2021.
" Jumlahnya akan meningkat secara eksponensial hingga tahun 2025 nanti diperkirakan mencapai 46% market share, dengan CAGR sebesar 179%," kata IDC Indonesia.
" Mengenai strategi ke depannya, para supplier smartphone akan berlomba-lomba untuk menawarkan produknya dengan harga yang lebih terjangkau, di mana pada saat ini smart device 5G masih di dominasi oleh mobile phone di kelas High-End," sambung mereka.
5G dadakan: strategi vendor HP gaet konsumen
Meski kehadiran 5G mempermudah supplier HP memasarkan perangkat mereka, jaringan tersebut masih terbatas. Pada aspek cakupan, misalnya, jaringan 5G baru tersedia di enam wilayah residensial di Jabodetabek termasuk Kelapa Gading, Pondok Indah, PIK, BSD, Widya Chandra, dan Alam Sutra.Selain aspek cakupan, jaringan 5G perdana dari Telkomsel juga hanya berjalan di pita frekuensi n40 (2,3 GHz).
Ditambah dengan ketidakpastian pita frekuensi yang bakal dipakai untuk 5G di Indonesia, dan peluncurannya yang terasa tiba-tiba pada bulan Mei ini, ada beberapa vendor HP yang perangkatnya tidak kompatibel dengan jaringan itu.
" Vendor selama ini juga masih mengira-ngira, di frekuensi berapa jaringan 5G Indonesia akan digelar, karena Kominfo tidak me-release aturannya. Dan yang terjadi sekarang adalah release 5G dadakan," kata Lucky.
" Jadinya wajar tidak semua brand name siap dengan band n40 atau 2.3 GHz ini, apalagi band ini bukan band umum yang banyak digunakan di dunia untuk jaringan 5G," sambungnya.
Dampak ketidakpastian tersebut dirasakan oleh Xiaomi dan Realme. Semua HP 5G dari kedua supplier tersebut tidak kompatibel dengan 5G tahap awal dari Telkomsel yang berjalan di band n40.
Untuk itu, Fortunate menjelaskan bahwa "pasti brand akan mengikuti frekuensi jaringan yang tersedia, perangkat berikutnya akan segera memiliki band yang sesuai."
Dalam kasus Xiaomi, perusahaan menjelaskan kalau mereka akan menyediakan HP 5G yang kompatibel dengan band n40.
"Ke depannya, Xiaomi akan terus menghadirkan rangkaian produk yang dapat mendukung jaringan 5G dengan pita jaringan yang lebih bervariasi, termasuk n40," kata Stephanie Sicilia, Head of PR Xiaomi Indonesia.
Komentar
Posting Komentar