Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2021

Cerita Mengenai kisah Saat Sang Raja Bandit India Yang Menyerah

Jakarta - Pada awal 1980-an, fotografer India bernama Prashant Panjiar melintasi kawasan tandus di India bagian tengah dan mencatat kehidupan para bandit di negara itu. Sebagian besar bandit tinggal dan beroperasi di wilayah Chambal, Negara Bagian Madhya Pradesh. Penulis pemenang Penghargaan Pulitzer, Paul Salopek, menggambarkan wilayah itu sebagai zona terlarang di perbukitan curam dan sungai berlumpur, yang dipenuhi dengan preman, perampok, pembunuh, gangster - berjuluk dacoit (sebutan untuk kelompok perampok bersenjata di India). Setelah berbulan-bulan pencarian, Panjiar dan dua rekan jurnalisnya berhasil bertemu Malkhan Singh di Chambal pada Mei 1982. Singh dikenal sebagai "raja bandit" India. Sejatinya ada sejumlah bandit lain di Negara Bagian Uttar Pradesh. Setahun lalu, Phoolan Devi, seorang bandit perempuan, menjadi terkenal karena membantai 22 laki-laki kasta tertinggi Hindu. Dia membantai para pria itu pada Hari Valentine untuk membalas pemerkosaan b...

Peristiwa Pada Tanggal 17 Oktober 1952, Ribuan Demonstran Yang Mendatangi Istana Negara

Jakarta - Protes atas situasi politik dan kinerja parlemen yang dianggap tidak becus, tentara nekat mengarahkan moncong meriam ke Istana Negara. Letnan Jenderal (Purn) Ahmad Kemal Idris tak akan pernah bisa melupakan kejadian itu. Tepat di hari ke-17 bulan Oktober 1952, ribuan demonstran merangsek ke arah Istana Negara, tempat bersemayamnya Presiden Sukarno . Sambil membawa poster dan spanduk, dengan garang, barisan massa berkali-kali meneriakan yel 'bubarkan DPRS'. Melihat pemandangan tersebut, Kemal yang saat itu masih berpangkat Letnan Kolonel buru-buru meminta saran kepada atasannya, Kolonel A.H. Nasution: di mana dia harus menempatkan senjata. "Ya, saudara taruh saja di depan Istana,"jawab Nasution. Maka mengarahlah pasukan panser, tank dan meriam ke arah Istana. Sementara itu di dalam Istana, terjadi dialog yang agak panas antara Presiden Sukarno dengan beberapa perwira Angkatan Darat (AD). Mereka antara lain adalah Kolonel Gatot Soebroto, Kolonel ...

Momen Saat Presiden Marah Terhadap Ibrahim

Jakarta - Dia disebut-sebut sebagai salah satu 'jenderal kesayangan' Bung Karno. Namun soal PKI, dia tak ragu bersilang pendapat dengan sang presiden hingga membuatnya 'didubeskan'. SELASA, 5 Oktober 1965. Di tengah situasi panas yang tengah melanda Jakarta pasca meletusnya Insiden 30 September 1965, sepucuk surat dari Istana Bogor tiba Wisma Yaso. Surat itu dari Presiden Sukarno untuk salah satu istrinya Ratna Sari Dewi. Selain mengabarkan kondisi dirinya, Sukarno pun memberitahu jika hari itu dia akan memanggil sejumlah jenderal yang berpengaruh di Angkatan Darat. Salah satunya adalah Mayor Jenderal Ibrahim Adjie, Panglima Kodam VI Siliwangi. "Surat itu kemudian diberikan oleh Ibu Dewi kepada Papi saat mereka bertemu di Inggris beberapa tahun kemudian,"ungkap Kiki Adjie (71 ), putra kedua Ibrahim Adjie. Bukan rahasia lagi saat itu jika Ibrahim Adjie adalah salah satu 'jenderal kesayangan' Bung Karno. Menurut Kiki, saat Si Bung Besar...

Sejarah Perjanjian Apa Antara China Dengan Amerika Serikat Mengenail Negara Taiwan

Jakarta -  Apakah Amerika Serikat dan China memiliki perjanjian terkait condition politik Taiwan? Pertanyaan tersebut muncul pada Selasa ketika Presiden AS Joe Biden menyampaikan kepada wartawan, dia dan timpalannya Presiden China Xi Jinping, telah sepakat untuk "terikat oleh perjanjian Taiwan", membuat banyak pihak di seluruh dunia menggaruk kepala. Biden melontarkan hal tersebut di Gedung Putih menanggapi pertanyaan seorang wartawan terkait meningkatnya ketegangan di Selat Taiwan, di mana Beijing mengirim lebih dari 149 pesawat militer ke Taiwan selama empat hari berturut-turut di tengah perayaan pendirian Republik Rakyat China. Pada Senin saja, China mengerahkan 56 pesawat tempur ke Zona Identifikasi Pertahanan Udara Taiwan ( ADIZ ), memaksa angkatan udara Taiwan mengerahkan pesawatnya sebagai tanggapan. "Saya sudah berbicara dengan Xi soal Taiwan," kata Biden ketika ditanya soal tindakan provokatif China. "Kami sepakat kami-- kami akan terikat oleh perjanj...